Zat besi sering kali dikenal karena perannya dalam mencegah anemia. Namun, fungsinya jauh melampaui sekadar mendukung produksi darah. Dalam konteks kesehatan otak, zat besi memiliki kontribusi penting terhadap memori, konsentrasi, dan kinerja kognitif secara keseluruhan. Kekurangan zat besi tidak hanya berdampak pada fisik, tetapi juga bisa melemahkan fungsi otak, termasuk kemampuan menyimpan dan mengingat informasi dalam jangka panjang. Berikut dalam artikel ini kita akan membahas tentang bagaimana Peran zat besi dalam daya ingat jangka panjang.
Kenapa Otak Butuh Zat Besi?
Otak manusia memerlukan banyak energi untuk menjalankan fungsinya, dan zat besi membantu memastikan kebutuhan tersebut terpenuhi. Tanpa kadar zat besi yang memadai, aktivitas otak bisa melambat, termasuk proses berpikir dan mengingat.
Selain itu, zat besi berperan dalam distribusi oksigen ke seluruh jaringan tubuh, termasuk otak. Oksigen yang cukup membantu menjaga sel-sel otak tetap aktif dan sehat. Ketika oksigen berkurang akibat rendahnya kadar zat besi, sistem saraf pusat bisa mengalami hambatan, dan dampaknya terasa pada memori jangka panjang.
Hubungan Langsung dengan Memori
Beberapa studi telah mengaitkan kekurangan zat besi dengan penurunan kapasitas belajar dan mengingat. Hal ini terutama terlihat pada anak-anak dan remaja yang sedang berada dalam masa pertumbuhan dan perkembangan kognitif yang pesat. Namun, efeknya juga terjadi pada orang dewasa.
Zat besi dibutuhkan dalam proses pembentukan lapisan pelindung saraf (mielin), yang membantu mengalirkan sinyal antar bagian otak secara efisien. Bila proses ini terganggu, pengolahan informasi pun melambat, sehingga ingatan jangka panjang tidak terbentuk secara optimal.
Gejala Kognitif yang Muncul
Beberapa tanda justru muncul dalam bentuk gangguan mental atau kognitif, seperti:
-
Sulit fokus atau berkonsentrasi
-
Mudah lupa atau kehilangan ingatan jangka pendek
-
Merasa kebingungan saat memproses informasi baru
-
Penurunan kemampuan berpikir logis
Gejala-gejala tersebut bisa menurunkan produktivitas dan kualitas hidup jika dibiarkan terlalu lama.
Cara Alami Meningkatkan Asupan Zat Besi
Sumber zat besi alami dapat diperoleh dari:
-
Daging merah, ayam, dan hati
-
Ikan laut seperti tuna dan makarel
-
Sayuran hijau seperti bayam dan brokoli
-
Kacang-kacangan dan biji-bijian
-
Makanan yang difortifikasi zat besi
Mengonsumsi makanan tinggi vitamin C bersamaan dengan zat besi juga disarankan, karena membantu penyerapan yang lebih baik, terutama untuk zat besi dari tumbuhan.
Apakah Perlu Suplemen?
Suplemen zat besi hanya dianjurkan bagi mereka yang mengalami defisiensi atau memiliki kebutuhan khusus, seperti ibu hamil atau penderita anemia kronis. Konsumsi tanpa indikasi bisa berisiko menyebabkan kelebihan zat besi, yang justru membahayakan organ tubuh, termasuk hati.
Penutup
Kesehatan kognitif, termasuk daya ingat jangka panjang, bergantung pada banyak faktor, dan salah satunya adalah zat besi. Mineral ini memainkan peran penting dalam menyuplai oksigen ke otak, membantu proses kimiawi saraf, dan memperkuat sistem komunikasi antar sel otak.