Filosofi ini bukan sekadar soal memiliki barang lebih sedikit, melainkan bagaimana hidup menjadi lebih fokus, tenang, dan berarti dengan menyederhanakan berbagai aspek kehidupan. Berikut ini Menjalani hidup dengan prinsip less is more.
Apa Itu Prinsip Less Is More?
Lebih ruang, lebih waktu, lebih makna. Konsep ini banyak diadopsi dalam gaya hidup minimalis, desain arsitektur, hingga cara kerja modern yang mengutamakan efisiensi dan kesadaran.
Mengapa Relevan di Era Digital?
Kita hidup di zaman kelimpahan informasi dan pilihan. Ironisnya, semakin banyak yang kita miliki, semakin tinggi pula risiko stres dan kehilangan fokus. Dengan mempraktikkan less is more, kita melatih diri untuk memilah mana yang esensial dan mana yang membebani.
Contoh sederhana: memiliki sepuluh pakaian yang benar-benar dipakai lebih membebaskan daripada lemari penuh yang membuat bingung setiap pagi.
Cara Menerapkan Less Is More dalam Kehidupan Sehari-hari
-
Kurangi Barang, Tambah Ruang
Pilih hanya barang yang fungsional dan memberi nilai emosional. Sisanya bisa didonasikan atau disingkirkan. -
Saring Aktivitas Sosial
Alih-alih menghadiri semua undangan, pilih yang benar-benar bermakna dan memberi energi positif. -
Batasi Konsumsi Digital
Kurangi notifikasi dan aplikasi yang tidak relevan. Fokus pada platform yang mendukung produktivitas dan pertumbuhan diri. -
Sederhanakan Jadwal Harian
Hindari over-scheduling. Sisakan ruang kosong untuk jeda, refleksi, atau spontanitas.
Dampak Positif dari Less Is More
Hidup menjadi lebih ringan, pikiran lebih jernih, dan keputusan lebih bijak. Energi tak lagi terpecah untuk hal-hal remeh.